Teruntuk,
Orang yang selalu
membuatku repot dengan semua hal bodoh ini
Aku hanya
berpikir kalau kita memang ditakdirkan untuk bertemu, kamu dtakdirkan untuk
mempesona, dan aku ditakdirkan untuk melihat pesona itu. Dari sisi manapun aku
melihatmu, tidak pernah ada kata cacat terselip.
Tentang mengapa
aku menyukaimu, itu bukan sebuah kebetulan.
Ada begitu banyak pria berputar di sekelilingku. Apa kamu tahu? Meskipun
kamu tak termasuk kedalamnya, aku memberikanmu keistimewaan.
Andai saja kamu
tahu. Seberapa panjang sebuah tali untuk bisa mengukur perasaan ini. Bila aku
memiliki suara tanpa batas, teriakanku akan menjadi yang paling kencang. Sayangnya,
kamu tidak pernah tahu.
Selama ini, aku
yang selalu khawatir, memberikan dukungan di belakangmu. Mendoakan setiap
kegiatanmu. Berharap agar kamu selalu mendapat yang terbaik. Meloncat
kegirangan saat kamu lewat. Maaf. Aku selalu berlebihan.
Andai saja kamu
tahu. Orang yang bahkan tidak pernah lewat di pikiranmu ini, punya sejuta
cerita untuk dibagi. Mereka harus mendengarkan tentang betapa kerennya kamu
dengan jaket itu, betapa tampannya kamu dengan gaya rambutmu, setiap hari.
Dalam keramaian,
mataku bisa menemukanmu dengan cepat. Sebut saja aku penggemar gila. Kamu tidak
moleh marah kepadaku. Kamu harus memakluminya. Karna aku berani bertaruh,
akulah wanita gila yang akan menyukaimu tanpa pernah berkurang.
Aku terlalu
menikmati kehadiranmu yang masih bisa kulihat.
Setengah tahun
dari sekarang.
Tentu saja aku
akan tetap menyukaimu.
Namun aku terus
bertanya. Apakah setelah ini kamu akan menyadarinya?
Aku selalu
menunggu di depan kelas. Hanya untuk melihat bagaimana kondisimu hari ini.
Bila melihatmu
tersenyum gembira, aku jadi ingin tahu. Hal menarik apa yang terjadi hari ini.
Mungkin bila ada yang membuatmu bahagia, aku juga ingin mengetahuinya. Dan bila
kau terlihat murung, aku ingin memeluk dan mengatakan, apapun yang terjadi
semua akan baik baik saja. Semakin lama aku semakin dramatis. Mungkin bila aku
melakukan itu, kau akan langsung memandangku sebagai wanita tidak tahu malu.
Selalu, kamu
tidak pernah tahu. Apa yang terucap tidak selalu menjelaskan isi hati ini.
Mendeskripsikan ini semua adalah pekerjaan paling rumit.
Pertemuan demi
pertemuan, aku tidak bisa menghitung berapa kali mata kita bertemu. Atau berapa
kali namamu terucap dari bibirku. Mengapa namamu bisa menjadi begitu indah?
Seperti lagu. Melodi paling menyenangkan.
Setengah tahun dari
sekarang.
Tentu saja aku
akan tetap menyukaimu.
Bagaimana? Apa
kamu masih tetap meragukanku?
Bahkan ketika
hadirmu sudah tidak bisa kulihat lagi. Perasaan ini akan terus ada bersamamu.
Memantau dan mengawasi. Rindu yang setiap malam, bila dikumpulkan menjadi satu,
akan sanggup untuk membuatmu tetap nyaman.
Kenapa kamu
begitu jahat?
Mengabaikan
seluruh usahaku selama ini. Dia belum tentu bisa lebih baik dariku. Kamu belum
tentu akan selalu merasa bahagia bila bersamanya.
Apa itu masih
kurang?
Ambilah. Seluruh
perasaan yang sangat berat ini. Jangan pernah menundanya. Jangan membuat aku
semakin sengsara. Apakah mudah hidup normal dengan semua rasa suka yang kamu
buat?
Setengah tahun
dari sekarang.
Akan terjadi
malam yang sangat indah. Malam perpisahan dimana hanya air mata kebebasan yang
menetes. Kamu sudah tidak bisa kuraih lagi. Mata ini sudah kehilangan objek
yang ia cari.
Tapi tetap, aku
akan menyukaimu.
Hanya seperti
hari hari sebelumnya. Seperti perasaan suka yang membisu. Waktu tidak pernah
tepat untuk kita berdua. Bahkan foto kita berdua belum mampu membuka penjara
kata kata.
Selamat berjuang.
Semoga setengah
tahun dari sekarang, aku bisa menjadi orang yang tersenyum bangga. Melihat
orang yang kusukai berdiri tegak dengan orang lainnya. Tersenyum bahagia dengan
ijazah di genggaman.
Semoga kamu
bahagia selalu.
Tertanda,
Kamu akan tahu siapa aku
Bila kamu sedikit membuka matamu lebih lebar
Dan menemukan ada wanita berhati besar yang
terselip di antara keramaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar