Jika sebenarnya kamu terlalu besar berharap,
apakah kamu juga akan terlalu dalam terjatuh?
Otak kita, maksud aku, otak remaja yang ababil
kayak kita, didesain untuk bermimpi, bercita cita, dan berharap. Layaknya
pepatah yang mengatakan ‘ gantungkan cita citamu setinggi langit’ mungkin juga
berlaku untuk harapan. ‘ Gantungkan harapanmu setinggi langit’. Itulah mengapa
terkadang, apa yang kita impikan atau harapkan tidak bisa tercapai kalau apa
yang kita punya dan kembangkan tidak sesuai. Oke, bahasan ini bisa dibuat
sedikit lebih ringan
Sekarang, coba kita jawab pertanyaan
pertanyaan berikut :
-
Pernahkah kamu menyukai seseorang?
-
Apakah setiap orang yang kamu
sukai, selalu menjadi harapan kamu?
-
Pernahkah kamu menyukai seseorang
tanpa berharap banyak ?
-
Bisakah kamu berhenti berharap ?
-
Apakah jika kamu berhasil berhenti
berharap, ada efek sampingnya seperti galau, hampa, uring uringan ?
-
Menurut kamu, apakah kalau kita
menyukai seseorang, kita juga harus berharap padanya
Terkadang harapan itu muncul dengan sendirinya.
Bila kita punya cerita cinta yang mengharuskan kita untuk berharap, kita akan
sangat sulit melakukannya. Harapan itu lebih kejam dari narkoba. Sekali kita
kehilangan harapan, atau sengaja menghilangkannya. Lenyaplah semangat kita saat
itu juga. Dan saat kita tidak memiliki semangat, akan sangat sulit untuk
melakukan aktivitas karena semangat adalah energi terbesar.
Seperti yang aku bilang, Harapan itu seperti
narkoba. Bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit, seperti dalam dunia kedokteran,
bisa menjadi energi positif. Tapi bila terlalu berlebihan, justru akan
berbahaya. Seiring dengan berjalannya waktu, baik harapan atau narkoba akan
terlihat begitu indah, begitu menyenangkan, tapi lambat laun, keduannya adalah
bom waktu yang bisa meledak sewaktu waktu.
Bila dikaitkan dengan kehidupan remaja sehari
hari, Banyak kasus si A suka sama si B. Mereka temenan, deket. Si A berharap
lebih dari sekedar temen. Tapi si B Cuma mau temenan doang. Padahal si A udah
berharap banyak, tapi harapan itu gak pernah kesampaian.
Ingat hukumaksi-reaksi dari FISIKA ‘ semakin
besar aksi, maka semakin besar reaksi’ kalau diganti jadi bahasa galau, ‘ semakin besar harapan, semakin besar
kekecewaan ‘ Jadi sekarang intinya, jangan terlalu mengikuti pepatah kuno yang
mengajarkan ‘ gantungkan cita citamu setinggi langit’. Kamu hanya perlu
menggantung cita citamu setinggi langit langit kamar. Yang setidaknya possibly
untuk kamu raih. Kalaupun nantinya kamu gagal, kamu akan merasa sedikit puas
karena, kamu sudah almost get that. Sedikit pesan, belajarlah untuk mengimbangi
harapan dengan kenyataan. Pasti bisa dong, kan udah gede.
Cherio!