Selasa, 19 Maret 2013

Gantungkanlah Harapanmu setinggi langit... langit kamar



Jika sebenarnya kamu terlalu besar berharap, apakah kamu juga akan terlalu dalam terjatuh?
Otak kita, maksud aku, otak remaja yang ababil kayak kita, didesain untuk bermimpi, bercita cita, dan berharap. Layaknya pepatah yang mengatakan ‘ gantungkan cita citamu setinggi langit’ mungkin juga berlaku untuk harapan. ‘ Gantungkan harapanmu setinggi langit’. Itulah mengapa terkadang, apa yang kita impikan atau harapkan tidak bisa tercapai kalau apa yang kita punya dan kembangkan tidak sesuai. Oke, bahasan ini bisa dibuat sedikit lebih ringan
Sekarang, coba kita jawab pertanyaan pertanyaan berikut :
-          Pernahkah kamu menyukai seseorang?
-          Apakah setiap orang yang kamu sukai, selalu menjadi harapan kamu?
-          Pernahkah kamu menyukai seseorang tanpa berharap banyak ?
-          Bisakah kamu berhenti berharap ?
-          Apakah jika kamu berhasil berhenti berharap, ada efek sampingnya seperti galau, hampa, uring uringan ?
-          Menurut kamu, apakah kalau kita menyukai seseorang, kita juga harus berharap padanya
Terkadang harapan itu muncul dengan sendirinya. Bila kita punya cerita cinta yang mengharuskan kita untuk berharap, kita akan sangat sulit melakukannya. Harapan itu lebih kejam dari narkoba. Sekali kita kehilangan harapan, atau sengaja menghilangkannya. Lenyaplah semangat kita saat itu juga. Dan saat kita tidak memiliki semangat, akan sangat sulit untuk melakukan aktivitas karena semangat adalah energi terbesar.
Seperti yang aku bilang, Harapan itu seperti narkoba. Bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit, seperti dalam dunia kedokteran, bisa menjadi energi positif. Tapi bila terlalu berlebihan, justru akan berbahaya. Seiring dengan berjalannya waktu, baik harapan atau narkoba akan terlihat begitu indah, begitu menyenangkan, tapi lambat laun, keduannya adalah bom waktu yang bisa meledak sewaktu waktu.
Bila dikaitkan dengan kehidupan remaja sehari hari, Banyak kasus si A suka sama si B. Mereka temenan, deket. Si A berharap lebih dari sekedar temen. Tapi si B Cuma mau temenan doang. Padahal si A udah berharap banyak, tapi harapan itu gak pernah kesampaian.
Ingat hukumaksi-reaksi dari FISIKA ‘ semakin besar aksi, maka semakin besar reaksi’ kalau diganti jadi bahasa  galau, ‘ semakin besar harapan, semakin besar kekecewaan ‘ Jadi sekarang intinya, jangan terlalu mengikuti pepatah kuno yang mengajarkan ‘ gantungkan cita citamu setinggi langit’. Kamu hanya perlu menggantung cita citamu setinggi langit langit kamar. Yang setidaknya possibly untuk kamu raih. Kalaupun nantinya kamu gagal, kamu akan merasa sedikit puas karena, kamu sudah almost get that. Sedikit pesan, belajarlah untuk mengimbangi harapan dengan kenyataan. Pasti bisa dong, kan udah gede.
Cherio!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar